Jakarta, PilarIndonesia.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat bersama Bank Indonesia (BI) kembali melakukan agenda silaturahmi bersama yang digelar secara virtual via Zoom, Senin (08/02/21) kemarin.
Silaturahmi yang berlangsung khidmat dan penuh keakraban tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi dan beberapa poin penting kesepakatan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Pusat, Dr Amirsyah Tambunan memaparkan, setidaknya ada tiga poin penting yang dihasilkan dalam silaturahmi tersebut.
Pertama, MUI berpendapat bahwa penguatan rupiah sebagai mata uang Indonesia harus didukung baik penggunannya dalam tranksaksi di masyarakat maupun dalam mempertahakan stabilitas nilai rupiah.
“Hal ini dalam rangka penguatan perekonomian nasional di tengah lesunya daya beli masyarakat sebagai akibat dampak Covid 19,” kata Amirsyah di Jakarta, Selasa (09/02/21).
Kedua, penting dilakukan literasi, edukasi dan sosialisasi tentang UU Mata Uang dan perlu terus dilakukan untuk mengedukasi masyarat dengan mengefektifkan MoU BI dengan MUI.
Ketiga, penegakan hukum oleh aparat penegak hukum merupakan langkah akhir, karena itu penting dilakukan edukasi.
“Oleh sebab itu, karena BI tidak bisa langsung di intervensi, maka penting upaya pencegahan secara terkordinasi dengan langkah- langkah sinergis dan paralel untuk terus mengsosialisasikan kewajiban penggunaan Rupiah dalam melakukan transaksi di masyarakat sesuai aturan yang sudah ada dalam undang-undang,” tutup Amirsyah.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) juga telah melakukan kunjungan silaturahmi ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat pada Rabu (03/02/21) lalu.
Silaturahmi yang digelar di Gedung MUI, Jl Proklamasi ini berlangsung khidmat dengan mematuhi protokol kesehatan (Prokes) yang ketat.
Tak hanya secara luring, pertemuan silaturahmi tersebut juga dilakukan secara daring via Zoom.
Turut hadir secara langsung dalam kesempatan itu, KH Abdullah Zaidi (Ketua MUI), Buya Amirsyah Tambunan (Sekjen MUI) dan jajaran pengurus MUI Pusat lainnya seperti KH Asrorun Niam (Ketua MUI), Azrul Tanjung (Wasekjen MUI), dan Ahmad Faisal (Staf Pinbas).
Sedangkan via Zoom, tampak hadir Buya Anwar Abbas (Wakil Ketum MUI) dan para ketua MUI lainnya, seperti Lukman Hakim, Yusnar Yusuf, Utang Ranujaya, KH. Cholil Nafis, dan KH. Solahudin Al Ayubi.
Amirsyah mengatakan, silaturahmi tersebut dilakukan untuk menjalin kerja sama dan sinergisitas dalam rangka mencari jalan keluar atas dampak ekonomi karena pandemi Covid-19.
“Kita membicarakan solusi terbaik menghadapi solusi ekonomi di tengah pandemi Covid-19,” kata Buya Amirsyah kepada redaksi, Rabu (03/02/21) lalu.
Lebih lanjut Amirsyah menambahkan, pertemuan ini merupakan tindaklanjut penandatanganan MoU BI dengan MUI pada 27 Januari 2021 lalu.
Ke depan MUI bersama BI bersepakat untuk melakukan affirmative action dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“Kedua belah pihak sudah sepakat untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Seperti melakukan penguatan kedaulatan rupiah dan peningkatan peran ekonomi Syariah,” tandas Amirsyah.