Mamuju, Pilarindonesia.com – Arfil dan Ilda akhirnya bisa melangsungkan ijab kabul dan menggelar pesta sederhana di bawah tenda pengungsian korban gempa bumi di Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat, Sulawesi Barat, pada Senin (25/1/2021).
Sedianya hajatan itu akan diadakan pada Jumat (15/1/2021, namun musibah gempa tektonik berkekuatan 6,2 skala richter mengguncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, yang memporak-porandakan semuanya.

Arfil yang merupakan warga Desa Bondak, dan Ilda dari Desa Dungkait, tampak anggun dengan balutan busana pengantin khas suku masyarakat setempat. Keduanya tampak bahagia.
Mj Muliahati, salah seorang relawan dari Front Persaudaraan Islam (FPI) Makassar, yang turut merasakan kebahagiaan kedua pasangan itu, menyampaikan bahwa pesta pernikahannya berjalan penuh dengan khidmat.
Baca juga:
Sekjen DPP Wahdah Islamiyah Minta Semua Relawan Tetap Jalankan Protokol Kesehatan
Atasi Trauma Korban Gempa Sulbar, Rektor UNM Turunkan Tim Trauma Healing
Peduli Gempa Sulbar, Baznas Enrekang Bersama AQL Peduli Kirim 1 Truk Sembako
“Tetap berjalan khidmat meski (pestanya) di bawah tenda pengungsian,” ujarnya kepada Pilarindonesia.com.
Posko FPI Makassar berhadapan langsung dengan lokasi pesta pernikahan tersebut. Sehingga, Muliahati menyebut, semua relawan FPI Makassar diundang bersantap.
“Dan selesai pesta pun, kami diantarkan makanan,” ujar Muliahati, yang sudah sepekan lebih lamanya berada di Sulawesi Barat membantu para korban gempa.
Irfan