Pilarindonesia.com–Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut lebih dari 30 ribu kali berbohong ke publik selama menjadi memimpin di Negara berjuluk Paman Sam itu.
Hal tersebut diketahui berdasarkan dari analisis yang dibuat The Washington Post. Dalam analisis itu Trump disebutkan telah membuat 30.573 klaim palsu selama 4 tahun menjabat, atau rata-rata tepatnya 20,94 kebohongan per hari.
Dengan angka mencengangkan itu, berarti kira-kira Trump membuat kebohongan setara dengan 21 pernyataan palsu per hari selama menjabat di Gedung Putih.
Trump lebih banyak mengucapkan pernyataan palsu, berminggu-minggu setelah menuding pemilu 2020 penuh kecurangan.
Jumlah kebohongan itu dihitung dari hari pertama dia menjabat pada 20 Januari 2017, hingga hari terakhirnya, ketika Joe Biden dilantik sebagai presiden baru AS pada Rabu 20 Januari 2021.
Di antara ketidakbenaran yang diucapkan Trump, yang paling sering diulang bahwa pemerintahannya telah membangun ekonomi terbesar dalam sejarah dunia. Frasa itu, menurut analisis, digunakan setidaknya hingga 493 kali.
Sementara itu pernyataan palsu kedua yang paling sering diulang adalah klaim Trump bahwa pemotongan pajak yang dilakukan oleh pemerintahannya, adalah yang terbesar terjadi dalam sejarah Amerika. Frasa itu diulang sebanyak 296 kali, bahkan beberapa jam sebelum masa jabatan kepresidenannya berakhir.
“Kami juga melakukan pemotongan pajak, pemotongan pajak terbesar dan reformasi dalam sejarah negara kami, sejauh ini,” kata Trump dalam pidato perpisahannya dikutip dari VIVA.co.id, Jumat 22 Januari 2021.
Trump juga berbohong bahwa pemerintahannya telah menciptakan jumlah lapangan pekerjaan yang begitu baik. Namun faktanya, pengangguran meningkat hampir dua kali lipat saat dia menjadi presiden, di mana 6,7 persen orang AS saat ini tidak memiliki pekerjaan.(*)
Sumber: VIVA.co.id
Editor: Supriadi