Mamuju, Pilarindonesia.com–Ustadz Das’ad Latif hampir jadi korban gempa bumi 6,2 SR yang mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat pada Jumat 15 Januari 2021.
Sebelumnya, ustadz Das’ad mendapat jadwal untuk mengisi khutbah dan tausiah di Kantor Gubernur Sulbar di Kota Mamuju. Ia seharusnya menginap di hotel Maleo yang telah disediakan.
Kendati begitu, ustadz Das’ad pun berangkat melalui jalur darat dari Makassar, Sulsel pada Kamis 14 Januari 2021.
Namun karena kangen dengan orangtuanya di kampung, sehingga dia pun memilih singgah di rumah orangtuanya terlebih dahulu.
Ustadz Das’ad akhirnya singgah di rumah orangtuanya di Desa Bungi, Kabupaten Pinrang. Setelah beberapa jam di rumah orangtuanya, Ustadz Das’ad lalu melanjutkan perjalanan lagi menuju Mamuju.
Dalam percakapan grup WhatsApp yang tersebar, dai kondang itu menceritakan dirinya terselamatkan lantaran tertahan waktu saat menegok orang tuanya terlebih dahulu di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
“Rencananya Saya tadi malam nginap di hotel maleo,” tulis Ustaz Das’ad Latif di grup WhatsApp, saat berbagi kabar tentang kondisi dirinya di Mamuju, Jumat pagi kemarin.
Menurut pengakuannya, sekitar 20 menit sebelum tiba di hotel di Jl Yos Sudarso, Mamuju, terjadi gempa 6,2 SR yang menyebabkan bangunan hotel tempat rencanya untuk menginap malam itu hancur.
“Jadwal saya kan ngasih tausiah di kantor Gubernur Sulsel. Saya nginap di Hotel Maleo yang runtuh itu. Karena naik darat, saya besuk orangtua dulu. Subahanalloh, berbagai macam cara Allah lindungi saya dan tim, ” tulis Ustadz Das’ad Latief.
Sebelumnya gempa bumi berkekuatan 6,2 M menguncang Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 kilometer. Bencana alam ini, menyebabkan banyak bangunan bertingkat roboh dan beberapa warga masih terjebak di reruntuhan pada Jumat, 15 Januari 202 dini hari.
Dilaporkan, Kantor Gubernur Sulawesi Barat di Mamuju roboh akibat gempa yang terjadi pukul 2.30 WITA.
Selain kantor gubernur, bangunan hotel dan rumah sakit juga dilaporkan mengalami kerusakan parah. Banyak warga yang memilih bertahan di luar rumah lantaran takut adanya gempa susulan.
Hingga berita ini diunggah, dilaporkan
sudah 34 orang yang telah meninggal dunia dan ratusan yang mengalami luka-luka akibat bencana alam tersebut. (*)
Supriadi