Polman, Pilarindonesia.com–Tingginya curah hujan selama sepekan terakhir di Kabupaten Polman, Sulawesi Barat mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor mengepung sejumlah desa di Kecamatan Tapango.
Kepala BPBD Polman Andi Afandi Rahman mengatakan, bencana alam tersebut menimpa sejumlah desa di Tapango yakni Kalimbua, Riso, dan Tapango.
“Banjir bandang ini terjadi sejak sore tadi sekitar pukul 17.00 Wita, akibatnya 3 Desa di Kecamatan Tapango terendam,” kata Afandi kepada awak media saat berada di lokasi bencana, Rabu malam kemarin 13 Januari 2021.
Afandi menerangkan, bahwa bencana alam itu terjadi akibat luapan sungai Walian yang tak mampu menampung debit air yang tinggi.
“Jadi sebelum banjir ini terjadi, daerah ini terlebih dahulu diguyur hujan deras hampir lima jam lamanya, sehingga debit air meningkat,” katanya.
Selain banjir bandang, kata Afandi, hujan deras itu juga mangakibatkan tanah longsor di sejumlah titik sehingga memutus akses jalan utama di daerah tersebut.
Sejumlah rumah warga juga dikabarkan rusak parah akibat terjangan banjir bandang dan tanah longsor ini. Bahkan ada beberapa rumah yang rata dengan tanah akibat longsor dan sebuah jembatan juga ikut terputus akibat banjir itu,” ujar Afandi.
Saat ditanya terkait korban jiwa, Afandi belum bisa memastikan, dikarenakan pihaknya belum menerima laporan terkait adanya korban jiwa atau warga yang hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor tersebut.
“Saat ini kami bersama sejumlah aparat tengah mengevakuasi dan mendata warga yang terdampak bencana alam ini, hanya saja kami belum bisa manfsirkan berapa kerugian dari bencana ini,” terang Afandi.(sup)