Makassar, Pilarindonesia.com – Dalam rangka mengantisipasi lonjakan kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, manajemen telah menyiapkan sejumlah langkah guna mengoptimalkan pelayanan.
Direktur Utama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Dr. dr. Khalid Saleh, Sp.PD-KKV, FINASIM, M.Kes., mengungkapkan bahwa lonjakan kasus pasca liburan akhir tahun bisa mencapai 30%.
“Apabila masyarakat tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, kasus dapat diperkirakan melonjak sampai dengan 30%, bahkan bisa lebih,” ujarnya, Kamis, 31 Desember 2020.
Khalid Saleh mengatakan, sesuai dengan instruksi dari Menteri Kesehatan RI, bahwa setiap rumah sakit diminta untuk melakukan penyiapan kapasitas ruang isolasi dan ICU menjadi sekitar 30% – 40% dari total tempat tidur yang dapat digunakan untuk pasien Covid-19, sehingga jika terjadi lonjakan kasus, rumah sakit diharapkan sudah siap.
Untuk diketahui, sampai saat ini RS Wahidin telah melakukan penyesuaian kapasitas ruang perawatan dengan jumlah 147 tempat tidur dari total keseluruhan 1023 tempat tidur.
“Di samping itu, disiapkan juga fasilitas hemodialisis khusus untuk pasien Covid-19 dengan total 11 mesin hemodialisis. Sedangkan untuk fasilitas penunjang untuk pelayanan Covid-19, terdapat 4 tempat pengambilan sampel swab RT-PCR, 3 set X-Ray mobile dan 3 set CT-Scan,” terang Khalid.
Selain itu, juga dilakukan optimalisasi alat kesehatan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI, antara lain penggunaan mesin Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO) atau Oksigenasi Membran Extracorporeal, alat medis yang bertindak sebagai pengganti fungsi jantung dan paru-paru ini membantu pasien untuk melewati masa kritis ketika mengalami kegagalan fungsi jantung dan paru-paru.
“Sekarang ini sudah ada pasien yang kita berikan dengan alat ini,” tuturnya.
Khalid Saleh menjelaskan, RS Wahidin juga akan melakukan penambahan ruang isolasi dengan kapasitas 195 tempat tidur, dimana pada tahap 1 akan dioperasionalkan 40 tempat tidur di Paviliun Palem Lantai 2, sehingga total menjadi 342 tempat tidur.
“Sedangkan untuk mengantisipasi kondisi pasien yang sangat melonjak, mungkin saja kami akan mendirikan tenda lapangan dengan kapasitas 40 tempat tidur di pelataran parkir Infection Centre,” ujarnya.
“Direncanakan pula untuk dilakukan penambahan reagen serta pengaturan kembali sistem laboratorium, dikarenakan kebutuhan pemeriksaan RT-PCR juga mengalami peningkatan, dimana di awal Desember jumlah sampel hanya 400 – 500 sampel perhari, namun di minggu ke tiga Desember naik menjadi 1610 sampel perhari,” ia menambahkan.
Untuk pemenuhan tenaga kesehatan, Khalid menjelaskan bahwa RS Wahidin saat ini didukung dengan Tim Penanggulangan Covid-19.
“Namun saat ini dengan meningkatnya kebutuhan pelayanan Covid-19 dan terdapat beberapa nakes yang lulus CPNS di tempat lain, serta yang tidak dapat di hindari adanya nakes yang terinfeksi Covid-19, sehingga manajemen memutuskan untuk melakukan perekrutan tenaga harian lepas untuk formasi Perawat, Bidan dan Pranata Laboratorium,” tambahnya.
Selanjutnya, Khalid juga mengatakan, langkah lain yang dilakukan adalah memastikan ketersediaan obat, Alat Kesehatan (Alkes) dan Alat Pelindung Diri (APD).
“Ketersediaan obat dan APD sudah direncanakan sampai dengan Maret 2021, jumlahnya 40% lebih banyak dari kebutuhan biasanya. Selain itu, kami tetap menerapkan larangan membesuk, penjaga pasien hanya satu orang dan diharapkan tidak berganti–ganti. Diharapkan pula, seperti yang selalu kami sampaikan bahwa setiap orang wajib memenuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19,” tutup Khalid.
Irfan