Makassar, Pilarindonesia.com – Simpatisan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tana Toraja, Nicodemus Biringkanae-Victor Datuan Batara (Nico-Victor), keberatan dituding sebagai pelaku pengeroyokan, seperti yang dituduhkan sejumlah akun media sosial Facebook dan Instagram, yang sempat menghebohkan dunia maya di kalangan warga Kabupaten Tana Toraja, pada Jumat (20/11/2020), malam lalu.
Ironisnya, postingan tudingan itu terkesan mengaitkan dengan Nico-Victor. Sehingga, kuasa hukum NIVI, akronim dari Nico-Victor, Pither Ponda, menyatakan akan segera bertindak dengan melaporkan pemilik akun hingga admin grup di mana postingan itu disebar.
Dia juga menyampaikan akan meminta kepada tim cyber crime kepolisian untuk menelusuri seluruh akun yang berkomentar dengan nada ujaran kebencian di postingan itu.
“Pemilik akun ini sudah sangat keterlaluan. Kami selalu dirugikan dengan hoax dan fitnah. Selama ini kami cukup sabar dengan tudingan yang macam-macam, tapi, kali ini fitnah ini sepertinya sudah sangat keterlaluan, karena lain yang mukul, eh, lain yang dituduh. Orangnya kita lagi,” kata Pither melalui rilis yang diterima redaksi Pilarindonesia.com, Sabtu (21/11/2020).
Adapun Enos, yang merupakan simpatisan Nico-Victor itu, mengaku kaget, dan informasi perihal kejadian penganiayaan tersebut diperoleh dari seorang rekannya.
Yang Eno tak habis pikir, karena fotonya disebar oleh pemilik akun Facebook sebagai pelaku penganiayaan. Padahal, Enos memastikan saat kejadian, ia sedang tidur di rumahnya.
Enos yang bekerja sebagai asisten Cawabup Toraja, Victor Datuan Batara, merasa keberatan dan langsung mendatangi Polres Tana Toraja malam itu juga.
Bersama rekannya, Enos menunggu di kantor Polres hingga larut malam, dan menunggu dipertemukan dengan korban yang bernama Padang itu.
Begitu tiba di Polres, Padang langsung bersujud di depan Enos sambil melakukan klarifikasi bahwa dirinya salah ucap.
“Saya kaget setelah ditelepon teman, kenapa foto saya dipasang di Facebook sebagai pelaku. Padahal saya tidak pernah ketemu dengan si Padang ini. Makanya, saya datang ke Polres klarifikasi, dan ternyata Padang akui sendiri bukan saya pelakunya,” terang Enos.
Padang mengalami luka di bagian mata sebelah kiri. Diduga, korban dianiaya kerabatnya di Terminal Makale pukul 21.00 WITA.
Pither sangat berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang. Dia meminta pemilik akun yang hanya mendengar informasi dari luar tidak serta merta menelan mentah seluruh informasi.
“Sebaiknya pemilik akun ini melakukan klarifikasi agar tidak terjadi fitnah yang bisa membuat gaduh suasana. Apalagi sampai merugikan kita,” pungkasnya.
Irfan