Oleh: Indrawati
Pangkep, Pilarindonesia.com – Sejak 2018, “Perahu Sehat Pulau Bahagia” menjadi program layanan kesehatan yang sangat efektif bagi masyarakat di Desa Mattiro Kanja, pulau Sabutung serta sembilan pulau terdekat di sekitarnya seperti Pulau Saugi, Pulau Satando dan Pulau Sapuli. Program tersebut merupakan inisiatif para tenaga medis di Puskesmas Sabutung.
Mekanisme pelayanan kesehatannya sangat simpel dan tentu masyarakat terlayani dengan baik. Meski telah memiliki Poskesdes di masing-masing pulau, Perahu Sehat tersebut akan memantau kesehatan warga di pulau-pulau setiap bulannya dengan mendatangkan seorang dokter. Atas inovasi tersebut, Dinkes Pangkep mengapresiasi dengan memberikan dua perahu untuk mendukung program Perahu Sehat tersebut.
Kabid Pelayanan Kesehatan Pangkep, Suardi menjelaskan, program tersebut sangat efektif dan operasionalnya murah. Program itu dinilai akan membantu keberadaan ambulance laut. Dia berharap, kecamatan lainnya bisa berinovasi dengan menghadirkan program yang dibutuhkan warga pulau. Dengan begitu, Dinkes akan memfasilitasi peralatan sesuai yang dibutuhkan.
Plh Kadis Dinkes Pangkep, Manaba menuturkan, pihaknya akan mengembangkan inovasi dari Puskesmas Sabutung terkait program “Perahu Sehat Pulau Bahagia”. Sebab, untuk penggunaan ambulance laut tidak dapat digunakan untuk pulau yang jauh seperti Kalmas.
“Untuk pelayanan kesehatan warga pulau terjauh, kita sudah kerjasama dengan pemerintah Lombok NTB. Penanganan pasien akan dibayar klemnya oleh pemerintah Pangkep. Ini ditempuh karena untuk ke Kalmas harus menempuh perjalanan satu hari satu malam. Belum lagi resiko di perjalanan,” ujar Manaba saat ditemui di Posko Kabupaten Covid Pemkab Pangkep, Rabu 19 Agustus 2020.
Efektifitas program Perahu Sehat juga diungkapkan oleh petugas kesehatan di Poskesdes Pulau Saugi, Bidan Busmayanti. Program tersebut berupa kunjungan ke pulau-pulau untuk memeriksa kesehatan warga pulau, seperti periksa ibu hamil, cabut gigi dan lain-lain. Di kapal tersebut telah disediakan dokter untuk konsultasi warga pulau.
Untuk menggunakan ambulance laut, Busma harus melalui beberapa mekanisme seperti penanganan terlebih dahulu di Poskesdes, jika tidak mampu maka akan dialihkan ke Puskesmas di Pulau Sabutung. Pasien kemudian akan dirujuk ke rumah sakit setelah puskesmas tidak sanggup menangani.
“Kalau di Pulau Saugi belum ada warga yang dirujuk karena penyakit yang parah. Jadi belum pernah gunakan ambulance laut. Namun, saya rasa program Perahu Sehat lebih efektif, karena setiap bulan akan ada kunjungan satu puskesmas untuk satu Perahu Sehat. Perahu tersebut nantinya akan berkeliling mengunjungi pulau-pulau,” ungkap honorer yang sudah mengabdi selama sembilan tahun tersebut.