Soppeng, Pilarindonesia.com – Sebanyak lima mahasiswa pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar angkatan 2019 melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Tottong, Kecamatan Donri-donri, Kabupaten Soppeng, pada 16 Agustus 2020.
Masing-masing mahasiswa itu, yakni Rachmi Hatta, Ahmad Fahmi Muis, Muhammad Furqan, Andi Pengeran Rivai dan Firman. Adapun Sitti Hardianti Mulawarman, mahasiswa lainnya yang tergabung di kelompok itu, tidak sempat bergabung.
Menurut Rachmi, kegiatan yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19 ini sebagai bentuk kepercayaan dan kesempatan belajar yang diberikan tenaga pengajar di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin,
Dia menyebut, para dosen itu terdiri dari Dr. Ir. Rahmadanih, M.Si., selaku ketua tim, yang beranggotakan Dr. Ir. Mahyuddin M.Si., serta Dr. Letty fudjaja S.P, M.Si.
“Kegiatan ini merupakan salah satu wujud dari pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian masyarakat,” kata Rachmi kepada Pilarindonesia.com, Selasa (13/10/2020).
Selain itu, dia menjelaskan, kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan program kemitraan wilayah di bawah naungan Lembaga Pe
nelitian dan Pengabdian Masyarakat ( LP2M) Universitas Hasanuddin Makassar, yang diusung oleh tim dosen dengan mengambil tema kegiatan “Teknologi Pengolahan Mie Dan Selai Buah Naga Untuk Meningkatkan Mutu Produk Pertanian di Desa Tottong, Kecamatan Donri-donri Kabupaten Soppeng”.
Rachmi mengatakan, pengabdian ini dilatar belakangi dengan melimpahnya produksi buah naga di Desa Tottong, dan belum adanya produk olahan dari buah naga, yaitu mie dan selai buah naga guna menaikkan nilai tambah produk buah naga, dengan harapan mampu menggerakan perekonomian masyarakat setempat.
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Rachmi menambahkan, dalam tahap pelaksanaan kegiatan pengabdian itu, para mahasiswa yang merupakan pelaksana kegiatan melakukan banyak persiapan, termasuk survei lokasi terlebih dahulu, persiapan produk di ruangan incubator, dan berkoordinasi dengan mitra setempat selaku fasilitator kegiatan, yakni Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, Perkebunan Dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Soppeng dan Kepala Pemerintahan Desa Tottong, Muhammad Tahir.
“Hasil dari koordinasi dengan pemerintah daerah bersama tim dosen adalah penentuan jadwal kegiatan pengabdian yang disepakati pada tanggal 16 agustus jam 15.30 wita. Lokasi pelatihan bertempat di Kantor Desa Tottong. Adapun sasaran peserta pengabdian ini yakni KWT (Kelompok Wanita Tani) dan ibu PKK Desa Tottong,” terangnya.
Menurut Rachmi, dalam koordinasi dengan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Soppeng dan juga dengan Kepala Pemerintahan Desa Tottong , tim lapangan mendapat himbauan tentang penerapan protokol kesehatan guna menekan angka penyebaran Covid 19.
Apalagi Pemerintah Kabupaten Soppeng merupakan salah satu daerah yang terbilang ketat dan cukup gencar melakukan upaya pemutusan penyebaran Covid 19 di wilayahnya, termasuk dengan melakukan penjagaan dan pemeriksaan di perbatasan beberapa waktu yang lalu.
Oleh karenanya, Rachmi mengimbuhkan, semua tim pendamping diminta agar saat ke lapangan dilakukan dilengkapi dengan surat keterangan berupa hasil swab PCR atau rapid test yang menyatakan bebas atau negatif Covid-19.
Selain itu, himbauan Pemda Soppeng selanjutnya bahwa peserta yang hadir harus melewati bilik disinfektan. Kemudian jumlah peserta terbatas, yakni hanya setengah dari kapasitas ruangan.
Tim juga membagikan masker medis dan handsanitizer kepada masing-masing peserta pelatihan..Di dalam ruang pelatihan di kantor Desa Tottong, pemerintah desa telah menyiapkan proyektor dan juga sound speaker, sehingga saat pemaparan materi virtual zoom oleh dosen dapat diterima dengan baik oleh peserta.
Mengolah Buah Naga Bernilai Kesehatan dan Ekonomis
Dalam pemaparan materi via virtual, Dr. Ir. Rahmadanih, M.Si., menjelaskan tentang kandungan dan manfaat dari buah naga. Di mana produk pertanian di saat pandemi Covid-19 seperti ini menjadi incaran banyak orang untuk meningkatkan imunitas tubuh melawan virus covid 19.
“Buah naga merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan antioksidan serta nutrisi yang baik untuk menjaga imunitas tubuh. Dengan pengolahan buah naga menjadi mie dan selai, diharapkan mampu menjadi produk yang bermutu baik, memiliki daya simpan yang baik serta menjadi nilai tambah produk, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” jelas Dr. Ir. Rahmadanih, M.Si.
Adapun Dr. Ir. Mahyuddin M.Si dan Dr. letty fudjaja S.P, M.Si., menjelaskan tentang teknik pemasaran produk hasil pertanian yang setelah diolah dengan baik, lalu dikemas dengan baik, maka akan memiliki peluang besar untuk dipasarkan di marketplace.
Setelah pemberian materi, kemudian dilanjut dengan kegiatan pelatihan pembuatan mie dan selai buah naga oleh tim mahasiswa. Namun sebelumnya, tim juga menyiapkan leaflet dan dibagikan kepada peserta pelatihan.
Leaflet tersebut menjabarkan informasi terkait kandungan dan manfaat buah naga juga tentang bahan baku dan proses pembuatan mie dan selai buah naga agar lebih mudah dipahami dalam pengaplikasiannya.
Leaflet akan dibagikan kepada peserta pelatihan sehingga menjadi buku petunjuk dalam memproduksi selai dan mie buah naga.
“Kami juga sebelumnya telah menyiapkan bahan dan alat untuk peserta agar peserta benar benar dapat memahami secara detail tentang pembuatan mie dan selai buah naga ini,” urai Rachmi.
Peserta kegiatan sangat antusias, terlihat dari jumlah peserta yang hadir, yakni sebanyak 30 orang, yang merupakan anggota KWT Warahmah, dan ibu-ibu PKK Desa Tottong Kecamatan Donri-donri, Kabupaten Soppeng.
Di akhir acara, para peserta pun berharap agar difasilitasi untuk membentuk kelompok usaha agar produk mie dan selai buah naga ini menjadi produk unggulan khas Desa Tottong yang memiliki motto “tiada halaman tanpa buah naga”.
Laporan: Rachmi Hatta, salah satu mahasiswa yang menjadi anggota tim pelaksana kegiatan.