Makassar, Pilar Indonesia – Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Priyanto, mengatakan suara Islam politik atau keummatan memiliki basis dukungan yang khas.
Menurutnya, di beberapa momentum pemilihan sebelumnya, politik keummatan cukup terorganisir. “Mereka tipikal pemilih loyal dan spartan pada calon yang didukung,” ujarnya kepada Indrawati, wartawan Koran Pilar Indonesia, pada Ahad malam (5/10/2020).
Khusus di Pilkada Makassar, Andi Luhur menyebut, potensi suara keummatan bisa saja terfokus pada pasangan calon tertentu apabila konsolidasi yang dilakukan pasangan calon menunjang, termasuk jika pasangan calon mampu mengakomodasi kepentingan ummat.
“Ini yang paling prospektif akan mendapat dukungan terbesar. Meskipun untuk menyatukan suara pada satu calon, juga bukan hal yang mudah,” tuturnya.
Andi Luhur menyampaikan, pemilih keummatan di Pilkada Makassar sangat ditentukan seberapa kuat kerja jaringan dan kebangkitan Islam politik.
Akan tetapi, dia juga berpesan kepada pengelola tim pemenangan agar jangan juga terlalu terfokus pada isu politik keummatan, sebab suara pemilih nasionalis dan minoritas, juga memiliki aspirasi berbeda.
Laporan : Indrawati
Editor : Irfan