Pilar Kesehatan – Batu ginjal adalah endapan keras dari mineral yang terbentuk di dalam ginjal. Seperti dilansir Mayo Clinic, penyebab penyakit batu ginjal bisa beragam. Antara lain pola makan tinggi protein, gula, dan garam. Selain itu, batu ginjal juga bisa disebabkan faktor keturunan, obesitas, kurang minum, sampai konsumsi vitamin dan suplemen dosis tinggi secara berlebihan.
Batu ginjal bisa terbentuk ketika mineral tertentu menumpuk di dalam tubuh. Penyakit ini dapat memengaruhi setiap bagian saluran kencing, sehingga tak jarang membuat penderitanya merasa kesakitan.
Kerusakan akibat penyakit batu ginjal bisa diminimalkan, asalkan penyakit ini diketahui lebih dini.
Ciri-ciri Sakit Batu Ginjal
- Sakit pinggang, punggung, dan perut Nyeri karena batu ginjal atau kolik ginjal adalah jenis nyeri dengan derajat rasa sakit paling parah. Beberapa penderita batu ginjal menyebut rasa sakitnya setara dengan melahirkan atau ditusuk dengan pisau. Biasanya, rasa sakit mulai terasa parah saat batu ginjal bergerak ke ureter. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penyumbatan dan menimbulkan tekanan di ginjal. Tekanan ini mengaktifkan saraf untuk mengirim sinyal rasa sakit ke otak. Nyeri batu ginjal kerap datang tiba-tiba, saat batu bergerak. Rasa sakit bisa kian parah saat ureter berkontraksi untuk mendorong batu keluar. Rasa sakitnya bisa terasa di pinggang, punggung, di bawah tulang rusuk, dan menjalar ke perut sampai selangkangan. Besar kecilnya ukuran batu ginjal tidak memengaruhi tingkat keparahan rasa sakit. Terkadang, batu ginjal berukuran kecil juga bisa memicu nyeri hebat.
- Kencing terasa sakit atau panas
Setelah batu ginjal mencapai persimpangan antara ureter dan kandung kemih, penderita penyakit batu ginjal bisa merasakan nyeri. Kondisi ini dalam dunia medis disebut disuria. Rasa sakitnya bisa terasa tajam atau panas mirip terbakar. Karena gejala batu ginjal ini mirip penyakit lain, beberapa penderita batu ginjal mengira penyakitnya adalah infeksi saluran kemih.3. Sering kencing
Keinginan sering kencing padahal Anda tidak sedang banyak minum bisa jadi tanda batu ginjal mulai bergerak ke bawah saluran kencing. Dalam tahap ini, penderita batu ginjal bisa sering kecing sepanjang siang dan malah hari.
4. Ada darah dalam urine
Darah dalam urine adalah ciri-ciri sakit batu ginjal yang paling umum. Kondisi ini disebut hematuria. Darah dalam urine penderita batu ginjal bisa berwarna merah, merah muda, atau cokelat. Terkadang, darah ini ukurannya sangat kecil, sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop.
- Air seni keruh atau berbau Urine yang sehat umumnya berwarna jernih dan tidak berbau. Air seni yang keruh dan berbau tak sedap bisa jadi tanda infeksi pada ginjal atau saluran kencing. Urine yang keruh tersebut dipengaruhi nanah di dalam urine atau piuria. Sedangkan baunya berasal dari bakteri karena saluran kencing terinfeksi dan konsentrasi urine yang mengandung banyak mineral.
6. Kencing sedikt
Batu ginjal tak jarang tersangkut di ureter dan menimbulkan penyumbatan. Kondisi ini dapat menghambat aliran kencing. Jika ada penyumbatan di saluran kencing, buang air kecil jadi tak lancar dan hanya bisa keluar sedikit sedikit. Saat kencing tidak bisa keluar sama sekali, penderita batu ginjal sudah mengalami kondisi darurat medis.
- Mual dan muntah Ciri-ciri sakit batu ginjal yang umum lainnya adalah mual dan muntah. Gejala batu ginjal ini bisa muncul karena sinyal dari saraf antara ginjal dan saluran kencing direspons dengan rasa tak nyaman di perut. Mual dan muntah juga bisa jadi cara tubuh merespons nyeri hebat.
Penyebab penyakit batu ginjal yang kerap disepelekan:
- Kurang minum air
Sebagian besar tubuh kita terdiri dari air. Oleh karena itu mencukupi kebutuhan cairan setiap hari amatlah penting. Kurangnya cairan dalam tubuh dapat menyebabkan mineral mudah mengkristal. Untuk itu, Anda disarankan untuk mencukupi kebutuhan air minum atau cairan.
- Konsumsi garam berlebih
Makanan yang tinggi garam atau sodium dapat menjadi biang batu ginjal.
Oleh karenanya, kurangi penggunaan garam berlebihan dalam asupan. Selain itu, hindari mengonsumsi makanan tinggi garam seperti makanan kalengan, roti, dan makanan yang diawetkan. Makanan bergaram tinggi dapat meningkatkan risiko pembentukan batu kalsium di ginjal.
- Terlalu banyak protein hewani
Daging merah dan kerang merupakan dua jenis makanan yang tinggi protein hewani. Keduanya mampu meningkatkan asam urat, menurunkan kandungan sitrat, serta menambah kadar keasaman pada air seni. Peningkatan asam urat tidak hanya dapat mengakibatkan gangguan asam urat di persendian, tetapi juga menyebabkan batu ginjal.
- Konsumsi oksalat yang tinggi
Batu ginjal dapat dibedakan berdasarkan dengan jenis mineral yang membentuknya. Jenis batu ginjal yang paling sering ditemui adalah padatan campuran kalsium dan oksalat yang menyatu ketika ginjal memproduksi air seni. Batu ginjal jenis ini disebabkan konsumsi senyawa oksalat yang berlebih. Makanan tinggi oksalat biasanya dapat ditemui di makanan sehat dan sayur-mayur, seperti bayam, buah bit, belimbing, kacang-kacangan dan sebagainya.
5. Masalah pada pencernaan
Batu ginjal juga biasanya ditemukan pada penderita gangguan pencernaan, seperti penyakit Crohn, penyakit peradangan usus besar, dan kolitis ulseratif. Gangguan pada pencernaan dapat menimbulkan diare dan mengurangi frekuensi buang air kecil. Saat Anda tidak mengeluarkan urine sebanyak biasanya, tubuh dapat menyerap lebih banyak oksalat dari usus yang akan tercampur bersama air seni.
- Kondisi medis tertentu
Selain gangguan pada pencernaan, kondisi medis tertentu dapat menjadi penyebab batu ginjal. Penyakit diabetes tipe 2, hiperparatiroidisme, dan asam urat dapat menjadi pemicu batu ginjal.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Selain kondisi medis tertentu, mengonsumsi obat-obatan tertentu berupa obat diuretik, antibiotik, obat untuk HIV, dan sebagainya juga berpotensi menjadi penyebab batu ginjal.
Penyakit batu ginjal dapat segera ditanggulangi dengan penanganan yang cepat dan tepat.
Pengobatan Batu Ginjal
Pengobatan batu ginjal atau kencing batu akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Pengobatan itu dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:
- Pemberian obat-obatan.
- Prosedur untuk memecah batu ginjal (ureteroskopi).
- Bedah terbuka.
- Prosedur lain, seperti extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) atau percutaneous nephrolithotomy.
Untuk mencegah penyakit ini, minum banyak air putih dan minta saran dokter mengenai pola makan yang tepat.
Sumber: kompas.com dan alodokter.com