Makassar, Pilarindonesia.com – Beredarnya rekaman video pembagian beras kepada warga di Kota Makassar menuai sorotan dari kubu pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Syamsul Rizal-Fadli Ananda (Dilan).
Juru bicara Dilan, Muhammad Fariz Zainal Islami, menyebut video pembagian beras kepada warga itu patut diduga merupakan upaya membeli suara rakyat. Terlebih, diduga terjadi pada masa kampanye yang berlangsung mulai 26 September hingga 5 Desember.
“Ya, bisa jadi mengarah ke situ. Sudah mulai ada yang main beli suara. Hal ini mesti jadi perhatian Bawaslu untuk ditelusuri dan ditindak jika memang benar dugaan tersebut,” kata Fariz melalui rilisnya, Ahad (27/9/2020).
Menurut Fariz, sudah bukan zamannya lagi membeli suara rakyat dengan materi, baik itu uang, beras maupun barang lain.
Dia menyampaikan, cara-cara seperti itu tidak akan melahirkan pemimpin baik. Olehnya itu, ia mengajak semua pihak, utamanya kandidat bersaing secara sehat.
“Mari bersama-sama ciptakan Pilwalkot Makassar yang tidak hanya aman, damai dan sehat, tapi juga jujur dan bersih. Ayo bersaing secara sehat, menangkan dan rebut hati rakyat dengan adu gagasan dan program,” ujarnya.
Pasangan calon Syamsu Rizal-Fadli Ananda atau dikenal dengan jargon Dilan diketahui berkomitmen menciptakan Pikada jujur dan bersih. Untuk itu, pasangan doktor dan dokter ini telah membentuk tim hukum yang terdiri dari sedikitnya 50 advokat.
Tim Hukum Dilan yang dikomandoi Yusuf Lao bahkan membentuk Divisi Penggalangan Bukti guna mengantisipasi kecurangan pilkada, khususnya yang mengarah ke Dilan. Untuk itu, Dilan mengerahkan tim hukum itu ke 15 kecamatan guna terus memantau dan mengantisipasi kecurangan.
Rilis